-->

Penanganan Pasca Panen Padi Agar Menghasilkan Beras Berkualitas

Penanganan Pasca Panen Padi

Penanganan pasca panen sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Penanganan pasaca panen yang buruk akan menyebabkan penurunan kualitas dan umur simpan pada produk, khususnya produk pertanian. termasuk penerapan standar berproduksi pada pasca panen padi yang merupakan salah satu bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Adapun yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca panen padi antara lain:

1. Good Handling Practices (GHP)

Penanganan Pasca Panen Padi
Penanganan Pasca Panen Padi


  • perlakuan gabah pasca panen yang baik
  • penyortiran
  • pembersihan hasil panen
  • pengeringan hasil gabah
  • klasifikasi dan penetapan mutu gabah
  • pengemasan
    Syarat kualitatif
  • bebas hama penyakit
  • bebas bau busuk, asam, dan bau-bau lain
  • bebas dari bahan kimia
  • gabah tidak boleh panas          
     Faktor-faktor susut
  • varietas padi
  • umur panen
  • sistem pemanenan
  • cara pemanenan
  • alat mesin panen dan pasca panen
  • alat dan mesin penggilingan
       Penentuan panen dapat dilakukan dengan:
        1. pengamatan visual
            padi sudah berwarna kuning 90-95%
        2. pengamatan teoritis
             umur tanaman 30-35 hari setelah berbunga atau 135-140 hari setelah tanam
             kadar air gabar pada musim hujan 24 - 26 % atau 22 - 23 % pada musim kemarau
                susut pemanenan: 9%
                susut perontokan: 5%
       
       Tiga sistem pemanenan padi yang biasa digunakan:
  • sistem ceblokan
  • sistem keroyokan/individu
  • sistem kelompok
       Kententuan-ketentuan dalam pengeringan tradisional :
  • ketebalan 3-5cm
  • pembalikan setiap 2 jam
            keuntungannya adalah
  • biaya murah
  • mudah dilakukan
  • kualitas relatif lebih baik
       Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengeringan dengan mesin pengering:
  • suhu udara pengeringan
  • kelembaban udara pengeringan
  • laju aliran udara pengering
  • KA awal dan KA akhir

 2. Good Manufacturing Practices (GMP)

  • gabah yang akan digiling memenuhi standar minimal untuk pemrosesan
  • sebelum dilakukan penggilingan, benda asing seperti batu dan batang padi dipisahkan terlebih dahulu
  • alat penggiling harus bersih dan bebas dari kontaminasi
  • semua tempat penampung harus bersih
  • karung dan alat bantu dalam pengemasan harus bersih
  • petugas yang melakukan penggilingan, grading maupun sortasi harus bersih

    Syarat kualitatif

  • bebas kontaminan dan penyakit
  • bebas bau apek, asam dll
  • bebas bekatul
  • bebas dari bahan kimia
   Teknik penggilingan
    1. Persiapan bahan baku
        Variaetas gabah, asal gabah, kapan dipanen, kualitas gabah
        KA 14%
     2. Proses pemecahan kulit
        dua kali ulangan
        diayak dengan lubang 0.8 inc (bulat), 1 inc (panjang)
        penyetelan struktur dan putaran rubber roll
    3. Proses penyosohan beras
        tipe fiksi (susut 3.14%, tipe abrasif (susut 3.54%)
        dua kali ulangan dengan pengaturan RPM (1100 rpm)
    4. Proses pengemasan
        beras dikemas di dalam karung plastik dengan kapasitas 20,10, atau 5 kg

Proses penggilingan padi modern
Proses penggilingan padi modern, Proses penggilingan padi
Proses penggilingan padi modern

3. Good Warehouse Practices (GWP)

  • suhu sesuai
  • tumpukan sesuai standar
  • lokasi gudang mempunyai sistem drainase yang baik
  • gudang harus sesuai standar penyimpanan beras
  • suhu dan kelembaban terkendali
  • gudang terlengkapi peralatan K3
  • palet kayu telah diawetkan
  • pengecekan kualitas beras secara periodik

4. Good Distribution Practices (GDP)

Peralatan yang digunakan dalam proses pemuatan maupun pekerja harus bersih dan bebas kontaminan selama pendistribusian, demikian pula dengan truk yang digunakan.

  
Admin
Terus mencari

Related Posts

Subscribe Belajar Ilmu Pertanian