Pengemasan merupakan sentuhan akhir yang tidak dapat disepelekan sebelum produk dilepas ke tangan konsumen. Pegemasan yang baik akan menjaga mutu dari produk terutama pada produk hortikultura yang memiliki umur simpan relatif singkat.
Apabila produk hortikultura tidak dikemas dengan baik maka akan menyebabkan terjadinya penurunan mutu dalam waktu yang singkat. Hal ini akan berimbas pada harga jual produk tersebut.
Salain untuk menambah umur simpan dari produk, pegemasan dengan kemasasn yang bagus dapat meningkatkan harga jual dari produk. Coba anda bandingkan harga sayuran yang di jual di super market dengan yang di jual dipasar tradisional, pasti harga yang dijual di super market lebih mahal berkali lipat dibandingkan dengan pasar tradisional.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengemas produk hortikultura di rumah pengemasan.
Apabila produk hortikultura tidak dikemas dengan baik maka akan menyebabkan terjadinya penurunan mutu dalam waktu yang singkat. Hal ini akan berimbas pada harga jual produk tersebut.
Salain untuk menambah umur simpan dari produk, pegemasan dengan kemasasn yang bagus dapat meningkatkan harga jual dari produk. Coba anda bandingkan harga sayuran yang di jual di super market dengan yang di jual dipasar tradisional, pasti harga yang dijual di super market lebih mahal berkali lipat dibandingkan dengan pasar tradisional.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengemas produk hortikultura di rumah pengemasan.
Penanganan Produk Hortikultura pada Rumah Pengemasan
Rumah pengemasan merupakan tempat dimana produk hortikultura tiba dari lahan sampai produk selesai dikemas. Syarat rumah pengemasan yang cocok untuk penanganan pasca panen adalah:- beratap dan beralas/lantai semen
- mempunyai ventilasi yang cukup
- cukup luas untuk menampung pekerja, peralatan, produk, dan bongkar muat
- cukup penerangan, suplai air, dan drainase yang bagus
- mempunyai menajemen yang baik
Kegiatan yang biasa dilakukan di dalam rumah pengemasan antara lain:
1. Kegiatan persiapan
- Trimming
- membuang bagian yang tidak diinginkan seperti batang, akar, kulit, dan dead flower end pada pisang
- Delatexing
- membuang getah yang masih keluar agar tidak mengotori produk
- Cleaning
- memebersihkan produk dan membuang kontaminan yang masih menempel dengan melakukan pencucian, penyemprotan, dan pengelapan
- Grading/sorting
2. Perlakuan pada produk
- Pematangan
- pematangan dilakukan dengan pemeraman. pemeraman dilakukan agar buah lebih cepat matang dan seragam tingkat kematangannya. pemeraman biasanya dilakukan dengan pemberian etilen atau kalsium karbida
- Curing
- proses penyembuhan pada produk yang berasal dari akar atau tuber, dengan melakukan pengeringan produk dan penyempitan leher pada bawang
- Pelapisan (coating)
- pelapisan dengan lapisan tipis (waxing) untuk memperpanjang umur simpan, biasanya dilakukan pada mangga, belimbing besar, jeruk,dan apel
- Pengendalian hama dan penyakit
- pengendalaian hama dan penyakit dilakukan dengan pencelupan kedalam larutan kimia (klorin) untuk membunuh mikroba yang terdapat pada produk agar umur simpan menjadi lebih panjang
- pada mangga biasanya dilakukan hot water/vapor treatment untuk membunur larva lalat buah yang mungkin masih ada pada daging buah
3. Pengemasan dan pengangkutan
Pengemasan dilakukan agar produk terhindar dari kerusakan selama pengangkutan.
Terdapat dua jenis pengemasan, yaitu:
- primer
- sekunder
Secara garis besar fungsi kemasan adalah sebagai berikut:
- sebagai pelindung produk
- media promosi
- memberikan informasi kepada konsumen
- untuk meyakinkan calon pembeli
Tujuan dilakukannya pengemasan adalah:
- untuk mencegah kontaminasi oleh mikroba dan proses pembusukan/fermentasi
- mengurangi kontak dengan udara
- mempertahankan kesegaran produk
- memudahkan penanganan
- meningkatkan minat konsumen
Ada beberapa jenis kemasan yang biasa digunakan untuk mengemas produk, diantaranya adalah:
- Kemasan fleksibel
- berfungsi untuk membungkus produk tetapi tidak dapat melindungi dari kerusakan mekanis. kerusakan mekanis biasanya disebabkan oleh adanya tekanan, guncangan, dan benturan pada produk. contoh kemasan fleksibel adalah karung, jala, kantong plastik, dan karung goni
- kemasan fleksibel biasa digunakan untuk mengemas kentang, bawang merah, kubis, dan cabai merah
- Kemasan kaku
- kemasan kaku mampu melindungi produk dari gaya tekan saat penanganan terutama saat distibusi. contoh kemasan kaku adalah keranjang bambu, kayu, plastik, dan karton (kardus)
- kemasan karton biasa digunakan untuk produk ekspor karena lebih ringan, bersih, permukaan halus, mudah dicetak untuk pelabelan, dan mudah dirancang. bentuk kemasan karton ada yang rata dan ada pula yang bergelembung tengahnya.
- kemasan plastik memiliki keunggulan dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan warna. selain itu kemasan plastik juga kuat, kaku, halus, dapat ditimpuk, mudah ditangani, bersih, ringan, dapat dikembalikan kepada pengirim (awet). kelemahannya adalah harganya yang mahal.
- Kemasan lainnya adalah kemasan eceran. biasanya terbuat dari bambu dan daun dari tanaman tertentu, fungsinya sebagai pengganti plastik. kemasan eceran adalah kemasan primer yang akan dikemas lagi di dalam keranjang atau kotak karton ketika di distribusikan.
4. Penyimpanan dengan atau tanpa kemasan
- penyimpanan yang dilakukan didalam ruangan harus memiliki ventilasi yang baik
- penyimpanan pada suhu dingin harus memperhatikan suhu dan RH optimum produk
- jangan mencampur produk yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda
- prinsip kerjanya adalah memperlambat respirasi dengan cara membatasi suplai O2 dan memperkecil laju keluarnya CO2 dari kemasan melalui penutupan produk dengan menggunakan plastik semi permeabel
- pengemasan vakum adalah pengemasan dalam wadah kaku maupu fleksibel dimana seuruh udara dikeluarkan dari dalam kemasan
- keuntungan dari pengemasan vakum adalah memperpanjang umur simpan, mengurangi kehilangan air, ruang simpan yang digunakan lebih kecil, dan kebocoran mudah dideteksi
5. Pra pendinginan dan penyimpanan
- karakteristik masing-masing produk harus diperhatikan agar tidak saling mempengaruhi
- kebersihan dan kesehatan setiap produk harus terjamin untuk mencegah penularan
- dalam penyimpanan dingin, produk harus dikondisikan lebih dahulu pada suhu agak rendah agar tidak terjadi perubahan suhu drastis
- kondisi ruangan penyimpanan disesuaikan dengan produk yang disimpan
Teknik penyimpanan segar yang biasa digunakan:
- Modified atmosphere packaging (MAP)
- memodifikasi udara di dalam kemasan dengan menggunakan plastik semi permeabel sehingga suplai O2 terbatas dan laju respirasi menurun
- Control atmosphere storage (CAS)
- mengendalikan komposisi udara diruangan penyimpanan dengan menurunkan kadar O2 atau menaikkan CO2 sehigga laju respirasi menurun
- Hypobaric atmosphere
- merupakan penyimapanan pada tekanan rendah yang dilakukan dengan memodifikasi komposisi udara dalam kemasan dengan menyedot gas suplai O2 terbatas dan laju respirasi menurun