-->

Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Produk Pertanian

Penyimpanan Produk Pertanian

Proses penyimpanan adalah penanganan pasca panen yang biasa dilakukan setelah dilakukan pemanenan. Agar tidak terjadi penurunan mutu dan kualitas produk tetap terjaga selama penyimpanan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan selama proses penyimpanan berlangsung. Adapun faktor yang mempengaruhi penyimpanan produk pertanian antara lain:
  1. suhu
  2. kelembaban
  3. sirkulasi udara
  4. jarak tumpukan

Penyimpanan Dingin

Penyimpanan produk pertanian dapat dilakukan pada suhu lingkungan. Penyimpanan pada suhu lingkungan biasa digunakan untuk menyimpan produk pertanian jenis biji-bijian. Sedangkan untuk produk pertanian yang mengandung banyak kandungan air, penyimpanan dilakukan pada suhu yang lebih rendah atau dikenal dengan istilah penyimpanan dingin. Hal ini dilakukan karena penyimpanan dingin dapat mengurangi:
  1. aktivitas respirasi dan metabolisme
  2. proses penuan 
  3. kehilangan air dan pelayuan
  4. pertumbuahan yang tidak dikehendaki, misalnya tunas
  5. menghindari aktivitas mikroba

Pengaruh Suhu Terhadap Kerusakan Produk 

Suhu penyimpanan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada produk pertanian selama penyimpanan. Suhu penyimpanan ideal untuk setiap produk pertanian berbeda satu sama lain, tergantung dari karakteristik produk yang disimpan. Kerusakan dapat terjadi apabila suhu penyimpanan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 

Physiological disorder

Physiological disorder merupakan metabolisme yang tidak normal disebabkan oleh faktor luar yang berakibat pada bermacam-macam perusakan produk pertanian. Ada beberapa Physiological disorder, diantaranya:

1. Chilling injury

Chilling injury disebabkan oleh suhu lingkungan yang terlalu rendah. Chilling injury ditandai dengan perubahan warna dan timbulnya bintik-bintik pada produk.
      akibat yang ditimbulkan:
  • pematangan yang tidak sempurna
  • pencoklatan
  • memudahkan serangan mikroba
 Chilling injury dapat dicegah dengan cara:
  • pengenaan panas sebelum penyimpanan dingin
  • pemanasan ringan setelah 3-5 hari penyimpanan
  • penerapan suhu penyimpan bertahap
  • penggunaan kalsium
  • peningkatan kelembaban ruang penyimpanan

2. Hyperthermal injury

Hyperthermal disebabkan oleh suhu lingkungan yang terlalu tinggi, ini akan mengakibatkan pecah pada buah. Hyperthermal injury dapat dicegah dengan:
  • aerasi harus berlangsung lancar
  • pra pendinginan menggunakan air di lahan
  • pendinginan dengan air setelah heat vapor treatment (pada mangga)

3. Low O2/ high CO2

Ini akan menyebabkan produk bermetabolisme secara anaerobik sehingga akan terjadi pembusukan dari dalam produk. Low O2/ high CO2 Dapat dicegah dengan cara:
  • aerasi yang baik
  • gunakan plastik semi permeabel
  • kontrol komposisi udara penyimpanan

4. Bruised

Bruised atau memar terjadi akibat benturan selama pemanenan atau pada saat distribusi dari lahan ke tempat penyimpanan yang kurang hati-hati.

 
Admin
Terus mencari

Related Posts

Subscribe Belajar Ilmu Pertanian