Dragon Fruits atau yang lebih dikenal dengan nama buah naga merupakan salah satu tumbuhan tahunan yang berasal dari Meksiko, dan Amerika Tengah. Buah naga termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus (Cactacea) yang dapat tumbuh di daerah yang kering.
Tanaman memanjat ini mulai dikenal dan popular di Indonesia pada tahun 2000-an karena kemampuannya dalam beradaptasi terhadap lingkungan dan iklim yang ada di Indonesia. Selain itu tanaman yang memiliki bobot rata-rata berkisar antara 350-650 gram ini juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Buah naga dapat dikonsumsi segar atau dijadikan makananan olahan.
Lingkungan Tempat Tumbuh Buah Naga
Buah naga merupakan tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan, termasuk di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Tanaman ini dapat dibudidayakan di pekarangan sehingga bisa menjadi salah satu sumber pemasukan bagi masyarakat karena nilai jual dan permintaan pasar terhadap buah naga yang tergolong tinggi.
Buah naga akan tumbuh optimal apabila ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-300 m di atas permukaan laut. Faktor jenis tanah juga perlu diperhatikan dalam budidaya buah naga. Kondisi tanah yang cocok untuk bercocok tanam buah naga adalah tanah yang tidak mengandung liat yang tinggi dan agar berpasir dengan PH tanah berkisar antara 5-7.
Morfologi Buah Naga
Buah naga memiliki sistem perakaran yang berada diatas tanah yang berfungsi sebagai pelengket dan alat untuk menempel ketika memanjat dan merambat. Sistem perakaran yang berada di atas tanah ini atau yang lebih dikenal dengan akar gantung keluar dari celah-celah batang. Akar gantung dapat digunakan untuk menyerap air dan mineral melalui udara. Dengan adanya akar gantung ini memungkinkan buah naga dapat tumbuh tanpa tanah atau hidup secara epifit.
Secara morfologi, buah naga termasuk jenis tanaman tidak lengkap karena hanya memiliki batang, cabang, akar, dan buah tetapi tidak memiliki daun. Batang dan cabang pada buah naga inilah sebagai daun dalam proses asimilasi. Batang buah naga berwarna hijau tua dan agak kebiru-biruan mengandung banyak air dalam bentuk air dan apabila tanaman buah naga sudah dewasa, maka akan berlapiskan lilin. Bentuk batang buah naga sendiri berbentuk segitiga dan menyiku.
Buah naga termasuk tanaman hemaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Bunga tanaman buah naga berwarna putih dan berbentuk seperti terompet. Bunga ini akan mekar sempurna pada tengah malam. Pada bunga terdapat banyak benang sari (sel kelamin jantan) yang berwarna agak ke kuning-kuningan. Bunga ini akan tumbuh di sepanjang batang tanaman buah naga yang berbentuk sirip (bagian yang berduri pada batang).
Buah naga memiliki bentuk buah yang agak lonjong dan memiliki daging buah yang memiliki banyak kandungan air. Kulit buah naga berwarna merah muda dan kelihatan seperti memiliki sisik.
Adapun ketebalan kulit buah naga berkisar antara 3 mm – 4 mm. Daging buah naga memiliki banyak biji yang berwarna hitam berukuran kecil dan bertaburan pada daging buah.
Varietas Buah Naga
Buah naga memiliki banyak varietas diantaranya buah naga dengan daging merah, buah naga dengan daging putih, buah naga dengan buah merah super, dan buah naga kuning. Keempat varietas ini memiliki keunggulan dan nilai jual yang berbeda. Di Indonesia sendiri, buah naga yang paling banyak ditemukan adalah yang memiliki warna daging buah merah dan putih.