-->

Penanganan Pasca Panen Ubi Kayu (Singkong) Sampai Menjadi Olahan Tepung

Manfaat Ubi Kayu (Singkong)

Ubi kayu merupakan tanaman pertanian yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Masyarakat biasanya menjadikan ubi kayu sebagai tanaman pekarangan. Daun ubi kayu dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain daunnya dimanfaatkan sebagai sayuran, umbi ubi kayu memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya:
  1. sebagai bahan pangan
  2. sebagai bahan baku tepung (tapioka, ubi kayu, gaplek)
  3. diolah menjadi turunan pati (pemanis, alkohol)
  4. sebagai pakan ternak

Penanganan pasca panen 

Penanganan pasca panen pada ubi kayu (singkong) dilakukan dalam beberapa proses penanganan. Proses inilah akan meningkatkan nilai jual dari ubi kayu dilakukan dengan benar. Adapun proses penanganan pasca panen pada ubi kayu adalah sebagai berikut:

  1. panen
  2. pengangkutan
  3. pengupasan kulit
  4. perajangan
  5. pengeringan
  6. penyimpanan

Susut pada ubi kayu 

Besarnya susut pada ubi kayu dipengaruhi faktor internal seperti varietas ubi kayu dan faktor eksternal cara perajangan. Faktor eksternal adalah faktor yang memberikan kontribusi susut yang paling besar pada  penanganan pasca panen ubi kayu. Oleh karena itu untuk mengurangi susust pada produk, maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang benar. Adapun faktor yang mempengaruhi besarnya susut bahan pada ubi kayu adalah:
  1. varietas ubi kayu
  2. kadar air pada waktu pemanenan
  3. pengaruh musim
  4. cara pemanenan
  5. cara perajangan
  6. cara pembelahan
  7. cara pengeringan

Proses pasca panen kristis pada ubi kayu 

Penanganan pasca panen pada ubi kayu terkadang tidak dapat dilakukan dengan benar karena berbagai alasan dan keterbatasan. Akan tetapi ada beberapa proses penanganan pasca panen yang akan berdampak besar pada penurunan mutu dan jumlah akhir dari produk yang dihasilkan apabila tidak dilakukan dengan benar. Proses penanganan pasca panen tersebut adalah:
  1. Panen
  2. perajangan
  3. pengeringan

Standar mutu ubi kayu 

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan mutu dari ubi kayu yang akan digunakan sebagai bahan baku suatu produk adalah sebagai berikut:
  1. kadar air
  2. kadar pati
  3. pembengkokan umbi
  4. kepoyoan
  5. keretakan umbi

Proses Perajangan

Pada proses perajangan tebal irisan 0.5-1 cm dengan lama penjemuran 3-5 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan dua cara, perajangan berkulit dan perajangan gaplek kupas kulit.

1. Perajangan berkulit

  1. kotor
  2. mudah terserang jamur
  3. warna keruh
  4. pati turun
  5. proses cepat

2. Perajangan kupas kulit

Perajangan gaplek kupas kulit dapat dilakukan secara utuh, dibelah 4 sebesar ibu jari atau setengah jari, kemudian diiris 0.5-1 cm. Perajangan dapat dilakukan dengan menggunakan alat perajang seperti: pisau/parang, rasingko (300 kg/jam). gaplek dengan irisan tebal 4-5 cm memiliki lama pengeringan 7-10 hari.

Jenis Olahan Tepung Ubi Kayu

Ubi kayu dapat diolah menjadi tepung gaplek, tapioka, tepung ubi kayu dan mocaf.  setiap jenis tepung tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. 
Proses Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung
Proses Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung

Ada 4 jenis olahan tepung ubi kayu, yaitu:

  1. tepung tapioka
  2. tepung gaplek
  3. tepung ubi kayu
  4. mocaf

Keuntungan tepung ubi kayu dari pada tepung gaplek

  1. kadar HCN lebih rendah dari gaplek
  2. lebih tahan terhadap kumbang selama penyimpanan

Keuntungan tepung ubi kayu dari tapioka

  1. proses lebih sederhana
  2. kebutuhan air lebih sedikit (1/3-1/4 tapioka)
  3. jumlah limbah cair lebih sedikit
  4. lebih tahan serangga selama penyimpanan

Modified cassava flour (Mocaf)

Mocaf merupakan turunan ubi kayu dengan memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. proses pengolahannya adalah sebagai berikut:
Proses Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Mocaf
Proses Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Mocaf

     
Admin
Terus mencari

Related Posts

Subscribe Belajar Ilmu Pertanian