Tanaman tomat cocok dibudidayakan pada daerah iklim kering, tanahnya subur dan gembur serta banyak mengandung unsur organik. pH tanah yang sesuai untuk budidaya tomat berkisar antara 6-7. Tomat cocok akan menghasilkan produksi yang optimal apabila ditanam di daerah pegunangan dengan ketinggian berkisar antara 1000-2000 meter dpl dan suhu udara berkisar 7-10 oC. Tomat dapat tumbuh di dataran rendah, akan tetapi produksinya akan menurun.
1. Persiapan Lahan
Tomat sebaiknya dibudidayakan pada tanah yang subur, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk dasar saat pengolahan lahan. Agar tanaman tomat tumbuh subur, pada saat pengolahan lahan, tanah dicampur dengan pupuk organik untuk menambah unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk yang sudah benar-benar matang, karena penggunaan pupuk yang belum matang atau setengah matang akan berpotensi mendatangkan penyakit pada tanaman.
Satu minggu sebelum bibit tomat ditanam ke lahan, lubang tanam sudah harus selesai. Jarak lubang tanam dalam budidaya tomat berkisar 50 X 60 cm atau 50 X 75 cm. Jarak lubang tanam dipengaruhi oleh varietas tomat yang akan dibudidayakan. Kemudian lubang-lubang tersebut diisi dengan pupuk organik dan akan lebih bagus lagi ditambah dengan pupuk kimia yang banyak mengandung unsur P dan K.
Dalam budidaya tomat, sistem drainase pada lahan perlu diperhatikan, tanah yang basah disebabkan tertahannya air di dalam tanah menyebabkan akar tomat tidak dapat bernapas. Ini menyebabkan terjadinya pembusukan pada akar dilanjutkan dengan matinya tanaman.
2. Pembibitan Tomat
Kualitas bibit salah satu faktor yang paling menentukan jumlah produksi dalam budidaya tanaman. Bibit tomat yang tidak berkualitas biasanya akan memiliki hasil yang sedikit dan akan mudah terserang oleh hama dan penyakit. Proses pembibitan tomat diawali dengan penyemaian biji ke tempat penyemaian. Sebelum biji dilakukan penyemaian, biji terlebih dahulu direndam kedalam air hangat bersuhu 30 – 40 oC untuk membangunkan biji dari masa dormansi (masa istirahat) selama kurang lebih 15 menit. Agar biji tomat tidak terserang oleh hama penyakit seperti jamur, setelah direndam di dalam air hangat, biji dicelupkan ke dalam larutan fungisida yang telah dicampur air. Selanjutnya barulah biji siap untuk disemaikan dengan cara meyebarkan biji secara merata ke tempat penyemaian. Biji tomat yang telah disebarkan kemudian ditutup dengan tanah (jangan terlalu tebal). Perlu diperhatikan, selama proses penyemaian, tanaman tidak boleh terkena oleh sinar matahari langsung dan air hujan.
Setelah biji tomat berkecamah dan berumur 1 bulan, dilakukan pemilihan tanaman yang memiliki kualitas bagus untuk dipindahkan dari tempat penyemaian ke tempat penyapihan selama kurang lebih 3 minggu. Di tempat penyapihan bibit yang telah diseleksi ditanam dengan jarak 5 cm antar tanaman. Penyapihan bertujuan agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum dipindahkan ke lahan.
3. Penanaman Tomat
Proses penanaman ke lahan dalam budidaya tomat diawali dengan pencabutan bibit tomat dari tempat penyapihan. Sebelum dicabut, bibit harus disiram dengan air agar bibit tomat lebih mudah dicabut dari tanah dan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada akar tanaman. Bibit yang telah dicabut harus segera ditanam agar tidak layu dan untuk merangsang pertumbuhannya tanaman dilakukan penyiraman pertama kali dengan menggunakan air yang telah dicampur pupuk.
Bibit yang telah ditanam di lahan, diberi tiang penyangga agar tanaman tomat tidak patah atau rebah ketika ditiup angin serta memudahkan pemeliharaan tomat. Selain itu, pemberian tiang penyangga akan membuat tomat cepat berbuah dan buah yang dihasilkan pun akan lebih padat dan besar.
4. Pemeliharan Tomat
Pemeliharaan perlu dilakukan dalam budidaya tanaman tomat untuk menghasilkan buah yang lebat dan besar. Adapun pemeliharaan tomat meliputi:
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan dilakukan pada musim panas agar tanaman tomat tidak kekeringan. Pada saat penyiraman jangan sampai mengenai daun dan buah, karena akan menyebabkan tanaman tomat terserang hama dan penyakit.
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dan terkena penyakit dengan bibit yang baru.
- Pemangkasan
Terdapat dua jenis pemangkasan yang dilakukan pada tanaman tomat. Pertama, pemangkasan tunas muda yang dilakukan dengan cara membuang tunas-tunas muda pada tanaman tomat. Pemangkasan tunas muda bertujuan agar buah tomat yang dihasilkan besar-besar dan cepat matang. Kedua adalah pemangkasan pucuk pada batang utama yang bertujuan untuk membentuk tanaman.
- Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan saat tanaman sudah berumur kurang lebih satu bulan.
- Pemupukan
Pemupukan dilakukan agar tanaman tomat berbuat lebat dan tumbuh subur. Pada saat tomat pertama kali berbuah dilakukan pemberian pupuk N sebanyak 20 – 30 kg/ha. Pupuk pertama diberikan pada sekeliling tanaman dengan kedalaman 2 cm dan jarak 10 cm dari pangkal batang. Untuk pemupukan kedua dilakukan dengan cara yang sama tetapi dengan kedalaman 10 cm. Pemupukan memegang peranan penting dalam budidaya tomat.
Post a Comment
Post a Comment