-->

Rangkuman Singkat Cara Budidaya Terong

Post a Comment

Tanaman Terong

Terong (Solanum Melongena) merupakan tanaman semusim (annual) dan termasuk ke dalam tanaman hortikultura jenis sayuran buah.  Terong merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia terutama India dan Birma. Tanaman perdu ini termasuk famili solanaceae dengan ukuran tinggi 40 – 150 cm, daun terong bisa mancapai panjang 20 cm dan lebar 10 cm. Terong masih satu famili dengan tanaman tomat, kentang, dan paprika. Bunga terung berwarna putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus.

buah terong


Syarat Tumbuh Terong

Pada dasarnya terong dapat dibudidayakan pada dataran rendah sampai daerah pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1200 meter dpl. Budidaya terong cocok dilakukan pada musim panas, akan tetapi budidaya terong juga dapat dilakukan musim hujan asal tanahnya tidak terlalu basah dan dilengkapi dengan sistem drainase yang baik. Oleh karena itu biasanya terong ditanam di areal persawahan pada musim kemarau dan di tegal pada musim hujan. Terong akan tumbuh lebih bagus apabila dibudidayakan pada tanah lempung berpasir dan mengandung banyak pupuk organik dengan pH 5 - 6.

Persiapan lahan

Tanah dipilih untuk budidaya adalah yang memenuhi syarat tumbuh tanaman terong sehingga akan diperoleh hasil maksimal. Kemudian dilakukan pengolahan tanah dengan cara menggali dan membalikkan tanah  menggunakan cangkul atau traktor sehingga diperoleh tanah yang gembur dan tanaman pengganggu akan tersiangi. Selain itu pembalikan tanah akan menyebabkan penyakit yang ada di dalam tanah mati karena terkena sinar matahari dan hara yang dalam tanah menjadi tercampur merata. Untuk tanah yang asam dilakukan pengapuran. Selanjutnya buat bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dan panjang yang tergantung pada ukuran lahan. Tanah bedengan sebaiknya dicampur dengan menggunakan pupuk organik matang sebagai pupuk dasar. Untuk menghambat pertumbuhan gulma sebaiknya pada setiap bedengan dipasang mulsa plastik. Disela-sela bedengan dibuat parit yang berfungsi sebagai sistem drainase.

Pembibitan Terong

Biji terong disebar merata ke tempat persemaian benih dengan media campuran tanah dan pupuk organik, selanjutnya benih ditutup dengan tanah tipis. Sebelum disemai sebaiknya benih direndam terlebih dahulu ke dalam larutan zat pengatur tumbuh. Benih yang baik adalah benih yang memiliki daya tumbuh lebih besar dari 75%. Pertumbuhan benih terong tergolong lambat yaitu berkisar antara 8 -10 hari, akan tetapi pada umur 20 – 30 hari bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan.

Penanaman Terong

Budidaya terong di tanah persawahan, tanaman terong ditanam pada musim kemarau dengan jarak tanam 60 X 60 cm atau 60 X 90 cm tergantung pada varietas terong yang akan dibudidayakan. Pada setiap lubang tanam diberikan pupuk organik matang 1 kg per lubang dan setiap bedengan terdiri dari dua baris tanam.

Pemupukan Terong

Pada budidaya terong pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 2 minggu setelah tanam di lahan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk buatan. Pupuk buatan yang digunakan berupa campuran ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 gr/tanaman disekeliling tanaman dengan jarak kurang lebih 5 cm dari pangkal batang. Pemupukan berikutnya diberikan saat tanaman berumur 2-3 bulan, berupa ZA 150 kg dan ZK 150 kg/ha. Pada musim kemarau pemupukan dianjurkan secara kocor.

Pemeliharaan Terong

Tanaman terong harus selalu dipelihara atau disiang supaya gulma seperti rumput liar tidak mengganggu tanaman terong dan tanah tetap gembur. Budidaya terong pada musim kemarau harus dilakukan penyiraman agar tanaman tidak mati kekeringan. Untuk tanaman yang rebah karena angin dilakukan pemasangan tiang penyangga. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila terlihat gejala pada tanaman. Apabila tanaman terindikasi terserang penyakit maka baru dilakukan penanggulangan dengan cara menyemprotan pestisida, insektisida, atau fungisida.

Pemanenan Terong

Budidaya terong terbilang relatif singkat karena tanaman terong sudah dapat dipanen 3 bulan setelah tanam dan dapat dipanen selama kurang lebih 4 – 5 bulan lamanya. Karena tumbuh bunga pada tanaman terung tidak serentak, maka pemanenan dilakukan secara berangsur-angsur.
Admin
Terus mencari

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Belajar Ilmu Pertanian